Sabtu, 21 Agustus 2010

Ada yang bilang Facebook Alay, Twitter?


di indonesia jumlah pengguna facebook sekarang telah mencapai 25,9 juta. data ini menempatkan indonesia adalah negara terbesar ketiga di dunia yang penduduknya punya akun di facebook. jika diandingkan dengan inggris, selisihnya hanya 600 ribuan.
pertumbuhan pengguna facebook yang cepat itu salah satu pemicunya adalah makin murahnya ponsel. apalagi sekarang handpon produk china yang harganya lebih murah bak air bah membanjiri pasar indonesia. produsen sangat jeli memanfaatkan peluang. mereka menjadikan social media, facebook, twitter dan yahoo messanger sebagai alat jualannya.
tak heran jika perkembangan facebook merebak sampai ke kalangan bawah. dari anak-anak sekolah sampai tukang nasi goreng lebih mengenal facebook dibanding blog atau social media lainnya. aplikasi facebook muncul setelah generasi ponsel sebelumnya hanya punya kemampuan mengirim sms.
ponsel yang hanya menyediakan 140 karakter per sms ini, menciptakan perilaku para abege yang “kreatif”. mereka sukses mencipta “kaligrafi” dengan menyingkat kata atau mengubah huruf-huruf sesuai kesepakatan mereka. misalnya “gw c4iank l03 atau m4mp1r donk k rmhq
entah siapa yang pertama menamai mereka dengan sebutan alay (anak layangan). penanda paling terang untuk mendeteksi seseorang alay atau bukan adalah dari tulisannya yang menggunakan huruf besar-kecil yang dikombinasikan dengan angka.
begitu mereka memakai facebook, perilaku ke”alay”an mereka terbawa. karena di facebook menyediakan karakter yang lebih bebas, maka kreasi tulisan mereka juga berubah, tidak lagi bersingkat-singkat namun berpanjang-panjang. “KaATaANyaA LoOeE LaA9ii saAKiiT?” atau “9uUweE saAyaAN9 KaAmuUw”
efek lainnya munculah nama-nama spektakuler di facebook. mungkin kalian pernah diadd atau diajak chat dengan seseorang yang bernama Rina CayaNg Na AmBang, anwar sellalu cool dahsyat dan nama-nama yang tak pernah terlintas di pikiran orang tua mereka.
aktivitas mereka pun kadang aneh. me”like” statusnya sendiri, men”tag” foto-foto yang tak berhubungan dengan “teman” yang di tag atau aktif berpromosi atau memberikan gift-gift imaginer.
entah karena eksodus para abege tersebut atau sebab lain, para facebooker “senior” saat ini lebih aktif disocial media lain yakni twitter. beberapa dari mereka merasa tak punya privacy lagi. selain itu di twitter mereka bisa memfollow tanpa harus ada “approve” dari orang yang di follow. dan di twitter juga mereka terbebas dari hal-hal yang menjengkelkan yang mereka temukan di facebook.

2 komentar: